teknik perawatan mesin



                             Pengertian Perawatan Mesin

Teknik perawatan berasal dan kata maintenance engineering. Maintenance dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penjagaan sesuatu hal pada kondisi yang sempurna. Engineering dapat diartikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan pada praktek berupa perancangan, konstruksi dan operasi struktur, peralatan dan sistem. Dengan demikian teknik perawatan dapat diartikan sebgai penerapan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu peralatan atau mesin dalam kondisi yang sempurna.
Kerusakan mesin dalam suatu instalasi industri dapat mengakibatkan masalah yang sangat besar dan sangat mahal. Untuk mengurangi masalah-masalah ini, maka perawatan dan perbaikan perlu diterapkan.

Tujuan Perawatan Mesin Produksi
  1. Melakukan perawatan dan pemeliharaan peralatan produksi sehingga selalu berada dalam kondisi daya guna efektif.
  2. Melakukan perawatan peralatan produksi dengan biaya seekonomis mungkin.
  3. Melakukan modifikasi peralatan produksi sebagai improvement dalam mencapai standar kualitas yang lebih baik.
  4. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu,
  5. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.


Peranan Program Perawatan Mesin (Caranya)
PREVENTIVE MAINTENANCE
Preventive maintenance merupakan maintenance rutin yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan sebelum usia pakai (life time) peralatan tersebut berakhir. Preventive maintenance biasanya didasarkan pada jam operasional peralatan. Jenis-jenis preventive maintenance dapat dikelompokkan atas:



Oiling
Oiling adalah tindakan pemberian oli terhadap komponen-komponen bergerak, penggunaan oli pada umumnya untuk bagian-bagian peralatan yang tertutup seperti gearbox. Pemberian oli terdiri dari penggantian dan penambahan. Jenis oli yang digunakan setiap peralatan tidak ada yang sama tergantung pada kondisi kerja peralatan tersebut.
Untuk kondisi kerja dengan temperatur tinggi seperti turbin digunakan oli Turbo T46, sedangkan untuk hydrolic power pack dan hydrolic system lainnya menggunakan oli Turalik 52 atau Oli Meditran SAE 10.
Greasing
Merupakan proses penambahan dan penggantian grease, biasanya menggunakan alat berupa pompa grease (pispot). Grease digunakan untuk bearing, bushing dan poros.
Penggantian
Penggantian spare part rutin dilakukan sesuai dengan rancangan awal peralatan tersebut, sesuai dengan usia pakainya. Penggantian spare part tersebut untuk menjamin optimalisasi kerja unit secara keseluruhan. Seperti penggantian filter pada mesin diesel.
Penyetelan
Penyetelan dilakukan untuk mengembalikan peralatan ke kondisi semula, sehingga kerja peralatan tersebut tetap optimal. Seperti penyetelan kerenggangan rotor bar dengan ripple plate pada unit ripple mill sesuai dengan efisiensi peralatan tersebut, penyetelan damper separating colomb, secondary separating colomb dan LTDS.

CONTOH PERAWATAN PADA MESIN FRAIS

Struktur Mesin Frais Ada mesin dimana benda kerjanya tidak bergerak namun perkakasnya bergerak seperti mesin ketam, kempa gurdi (drill press), mesin fris (frais machine) dan gerinda. Pada mesin pemotong fris, perkakas yang berputar digunakan hanya pada perkakas pengebor. Mesin fris banyak digunakan untuk memotong lubang lingkaran, membuat jalur pasak, membuat celah, menggergaji, memfrais slab dan permukaan, memotong roda gigi dan untuk membentuk benda yang bentuknya tidak umum. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin frais.Spindel mesin frais adalah bagian dari sistem utama mesin frais yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja. Hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.frais:   a) Mesin Frais Horisontal, b) Mesin Frais VertikalGambar 1.b) adalah mesin fris dimana perkakas berputar dikombinasikan dengan benda kerja yang bergerak melintang.2. Elemen Dasar Mesin frais dibangun dari elemen-elemen yang berwadah sendiri yang masing-masingnya mempunyai fungsi tersendiri. Elemen-elemen dasar tersebut antara lain: kepala tetap (headstock), kolom, meja, sadel, bangku (bed), landasan, dan rel melintang atau meluncur. a.       Kepala Tetap (head stock) adalah bagian yang menggerakkan dan mengumpan perkakas potong atau alat yang memutar komponen.
b.      Spindel bisa berputar dalam arah kebalikan untuk digunakan dalam pembuatan ulir dan pengetapan.
c.       Bangku atau dasar berfungsi untuk menyangga komponen lainnya.
d.      Kolom menyediakan dukungan vertikal dan memandu kepala tetap untuk mesin kelas tertentu.Gambar 2. Kolom besi tuang dengan jalur diskrap rata.
e.       Meja berfungsi untuk menyangga benda kerja atau bagian yang akan dimesin dan untuk menyediakan penempatan serta penjepitan benda kerja.
f.        Landasan (runway) berfungsi membawa kolom pada mesin serut jenis lantai dan meja putar. Kalau dasar kolom, kolom dan kepala tetap adalah sebuah satuan integral maka elemen pendukung disebut bangku dan bukan sebuah landasan meskipun keduanya sama dalam prinsip.Gambar 3. Meja dan sadel penghantar untuk gerakan gabunganyang menggunakan penghantaran tangan.
g.       Penyangga ujung atau ekor tetap berfungsi sebagai penyangga luar untuk perkakas potong atau benda kerja se
1 . Perawatan Mesin    Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin frais, adapun beberapa langkah yang diperlukan dalam pemeliharaannya dalam kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut:Perawatan setiap enam bulan:
a.    Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek kekencangan baut pengikat bagian bawah.
b.    Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan dengan pengering silika gel.
c.    Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan catat hasil pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.
d.    Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.
e.    Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
f.    Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan. Periksa gerakan bantalan dan catat hasil yang terbaca sebelum dipasang.
g.    Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya. Gunakan oli menurut tingkat spesifikasinya.
8.    Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara yang terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya.


Cek kelurusan kopling motor.Perawatan setiap dua tahun:
1.    Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya. 2.    Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm dan rangkaiannya serta tandai kabel-kabel untuk mempermudah pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar tidak rusak. 3.    Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk pemeriksaan. Semua bagian harus dilindungi, diberi tanda dan simpan di tempat aman. 4.    Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari goresan. Cek kopling dan keausannya. 5.    Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan dan saluran oli, apakah tersumbat. 6.    Keluarkan motor dari tutupnya. 7.    Cek bantalan gelindingnya dang anti kalau diperlukan. 8.    Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya mengalami retak-retak. 9.    Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator dan rotor. 10. Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari kompresor dan bersihkan lilitan stator dari oli dan kotoran, gunakan fluida yang bersih. 11. Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan isolasi dan   balutan-balutan yang merusak.12.  Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator sudah bersih. 13.  Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.14.  Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit yang digerakkan dan catat hasilnya. 15.  Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.16.  Lepas hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan isolasi serta   kontinuitasnya. 17.  Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu perbaiki  dengan pengering silika gel. 18.  Cek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cek motor dalam  keadaan bebas, putarkan dengan tangan.
19.  Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tanpa kopling untuk mengecek  putarannya dan dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya sudah baik,  hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakkan.

PREDICTIVE MAINTENANCE
Predictive maintenance bertujuan untuk mengetahui lebih dini kemungkinan terjadinya kerusakan pada suatu unit. Dengan diketahuinya kondisi peralatan tersebut dapat dilakukan tindakan untuk mencegah peralatan tersebut breakdown pada saat beroperasi yang dapat menyebabkan terjadinya stagnasi proses produksi. Predictive maintenance terdiri dari merger tester, vibro tester, thickness tester.
  1. Merger tester digunakan untuk mengetahui tahanan isolasi dari electromotor, bila tahanan isolasi electromotor rendah perlu dilakukan serlak ulang, hal ini akan dapat mencegah electromotor terbakar.
  2. Vibro tester berfungsi untuk mengetahui getaran suatu peralatan seperti bearing, jika getarannya telah melebihi standar maka perlu dilakukan penggantian atau penambahan grease jika masih memungkinkan.
  3. Sedangkan thickness meter berfungsi untuk mengetahui ketebalan suatu unit dan laju keausan suatu peralatan sehingga dapat direncanakan penggantiannya.
BREAKDOWN MAINTENANCE
Breakdown maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan pada suatu unit yang terhenti operasinya akibat kerusakan pada alat tersebut. Pada dasarnya breakdown maintenance sangat tidak diinginkan, karena akan mengganggu proses produksi. Oleh karena itu preventive maintenance dan predictive maintenance perlu untuk dioptimalkan. 
 
Bagan Perawatan Mesin Produksi Bagi Perusahaan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl1kEZ51wMb8Bis8y1NJPj2XXrriZ8UWOqBmS8D8PHqesmLVgsVTLj_Bt7GEE-Yd4iJWdIJASRcxn4qYQdefsRcu85i69B6cmm9ALWBCNdvw7XB0ywhLFBvXrrDKJ-hL-qWt-KmCtGVxw/s320/permes01.jpg



Jenis-jenis pekerja Perawatan Mesin
  1. Prefentive Maintenance. disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih tepat.  Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.
  2. Corrective Maintenance, Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.













Sumber :
http://teknikmesinpnup.blogspot.co.id/2012/08/macam-macam-maintenance.html
https://www.slideshare.net/sucahyodidik/metode-perawatan-mesin
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/02/seputar-pengertian-pemeliharaan.html
http://moch-yunus.blogspot.co.id/2010/11/teknik-perawatan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis - jenis ulir dan fungsinya

Struktur Organisasi Dalam Mengambil Keputusan

Pemanfaatan Multimedia